Pages

Thursday 2 May 2013

Hikmah All Germany Final di Liga Champions 2013

Leg kedua semifinal Liga Champions tahun 2013 ini menghasilkan dua tim asal Jerman yang akan beradu di stadion Wembley pada tanggal 25 Mei 2013. Kedua tim tersebut adalah Borussia Dortmund dan Bayern Munchen. Kedua tim tersebut masuk ke final setelah mengalahkan masing-masing lawannya yang merupakan dua tim asal Spanyol. Yaitu Real Madrid dan Barcelona. Dortmund walaupun pada leg kedua kalah 2-0 dari Real Madrid, tetapi mereka tetap berhak lolos karena pada leg pertama mereka menang 4-1 sehingga secara agregat mereka unggul 4-3. Sedangkan Bayern Munchen dengan meyakinkan menggilas rata Barcelona di leg pertama dan kedua dengan 4-0 dan 3-0 sehingga secara agregat mereka unggul 7-0.
Menurut saya, hasil semifinal leg kedua ini bukan semata kemenangan Munchen atau Dortmund. Tapi ini adalah kemenangan Jerman secara telak. Terutama kemenangan federasi sepakbola-nya. Setelah hasil memalukan di Euro 2000, Jerman berbenah dengan mereformasi banyak hal. Terutama dalam sistem pembinaannya. Kenapa sistem pembinaannya, Jerman belajar dari hasil memalukan Euro 2000 tersebut. Pada Euro 2000, Jerman masih memainkan pemain yang sudah uzur dalam olahraga sepakbola seperti Lothar Matthaus, Oliver Bierhoff, dan lain-lain. Hasil dari penggunaan pemain tua tersebut adalah kegagalan total. Pada fase grup, Jerman menjadi juru kunci tanpa meraih satu pun kemenangan. Setelah itu federasi sepakbola Jerman merubah aturan tentang pembinaan. Salah satu aturannya adalah klub yang bermain di Bundesliga 1 dan Bundesliga 2 harus memiliki akademi sepakbola dan di akademi sepakbola tersebut harus memiliki minimal 12 pemain Jerman di semua kelompok umur. Untuk lebih jelasnya, anda bisa melihat artikel http://bola.kompas.com/read/2013/02/21/11470526/Jerman.Belajar.dari.Kekalahan 
Hasil dari reformasi tersebut sudah terlihat sejak Euro 2008. Pada saat itu Jerman sudah mendapatkan prestasi bagus dengan menjadi finalis Euro 2008. Lalu pada Piala Dunia 2010, mereka menjadi semifinalis. Kemudian pada Euro 2012 mereka menjadi semifinalis. Sebuah hasil reformasi yang bisa dibilang cepat.
Kita bisa mengambil hikmah dari hal ini. Dalam menjalankan organisasi, kita tidak boleh lupa akan kaderisasi. Karena kaderisasi adalah salah satu faktor penentu keberlangsungan dan keberhasilan sebuah organisasi. Pada saat ini, jamak kita lihat bahwa organisasi-organisasi massa kurang memperhatikan kaderisasi. Contohnya adalah partai politik yang akan tampil 2013 nanti. Mereka banyak yang mencari caleg yang berasal dari kalangan artis. Hal ini cukup membuktikan jika mereka tidak percaya terhadap diri mereka sendiri dan juga memperlihatkan bahwa kaderisasi partai tidak berjalan dengan baik.
Begitu pula dalam kehidupan, jika kita ingin Islam tetap berjaya, mau tidak mau kita juga harus memperhatikan masalah kaderisasi. Kita harus memperhatikan generasi muda dan mempersiapkannya agar bisa menjadi kader Islam yang baik. Rasulullah Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam telah mengajarkannya pada kita untuk mempersiapkan anak-anak kita. Salah satunya dalam beberapa hadits adalah mengajarkan sholat sejak usia 7 tahun, mengajari berenang, memanah, bergulat, dan berkuda, serta mengajarkan tentang keesaan Allah sejak kecil. Hasil dari kaderisasi Islam yang hebat bisa terlihat dengan suksesnya kekhalifahan Umawiyah dan Abbasiyah. Pada saat itu, Islam mampu menyebar dari Indonesia sampai dengan Andalusia(Spanyol). Saat itu, ilmu pengetahuan pun berkembang pesat. Mulai dari ilmu kedokteran, ilmu politik, ilmu sejarah, ilmu teknik, dan lain-lain.
Kalau kita mengabaikan masalah kaderisasi, hasilnya bisa kita lihat saat ini. Banyak anak kecil yang lebih hafal lagu-lagu cinta daripada surat Al-Maa'un, pacar lebih dipentingkan daripada orang tua (udah dosa, nambah lagi dosa lain), bahkan ada yang sampai mempermainkan gerakan Sholat dan mengunggahnya ke dunia maya. Mungkin cukuplah generasi seperti itu saat ini. Semoga ke depannya akan ada generasi baru yang jauh lebih baik daripada generasi sekarang. Jangan sampai ke depannya ada orang tua yang mengaku Islam tapi tidak hafal Al-Fatihah.